27 February 2006

Qasidah Cinta

Telah aku alunkan sebuah qasidah cinta lantang menuju ke langit.Seluruh alam memakukan diri dan semuanya terpegun dalam keasyikan itu. Semerbak harum kasturi mengiringi kalimat kudus cinta ini menghiasi seluruh jiwa merdeka! Sesungguhnya jiwamu bukanlah pada tanganku!


Dalam keterdekatan ini, aku menilai sebuah himpunan pada sebuah rasa menjarah pada jiwa. Menunjangkan peribadi seorang yang punyai cinta tulus, sesungguhnya adakah aku telah benar-benar menyerah? Debar-debar dalam mengharungi perjalanan ini ibarat bisa-bisa menongkah seribu kepahitan dan kemajaran.

Katanya, seluruh jiwanya telah bangkit dari sebuah kehancuran.

Aku mengenalimu dengan dirimu sendiri tanpa ada sempadan yang bisa memisahkan. Engkau tidak bersenyum dengan seraut wajah tersipu-sipu malu, bahkan engkau menyapaku dengan wajah mesra. Saat itu, lembut puput bayu bertiup dan jiwaku berlarian ke arahmu. Cemerlang warna keemasan memancar segar, hangat terasa menyapa menyentuh jiwa. Kesedaran ini terus memagutku dalam tasbih sebuah rindu!

0 comments: